Plt Kepala Dinas Pendidikan kab.Sekadau Paulus Ugang. |
Sekadau,wartakalbarterkini.com - Dinas Pendidikan kabupaten Sekadau melalui Plt Kepala Dinas Paulus Ugang mengungkapkan dalam tahun pelajaran 2022/2023 tercatat angka putus sekolah dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar ( SD ) dan Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) tersebar di 7 (tujuh ) kecamatan.
" Betdasarkan data dapodik tahun 2022 jumlah siswa jenjang Sekolah Dasar ( SD ) di kabupaten Sekadau tetcatat 23.396 angka putus sekolah sebanyak 77 siswa tetsebar di 7 kecamatan dengan rat - rata persentase 0,33%. Siswa jenjang Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) tercatat 9.404 siswa, angka putus sekolah 180 siswa dengan rata - rata persentase 1,91%" ungkap Paulus Ugang Selasa(6/9/2022) dalam keterangannya di Sekadau.
Berdasarkan data dapodik tahun 2022 Paulus Ugang merinci sebaran angka putus sekolah masing - masing kecamatan dibawah ini.
I. Sekolah Dasar ( SD ):
1.Kecamatan Sekadau Hilir. Jumlah Siswa 7.442, Putus sekolah 26 siswa, persentase 0,35%
2. Kec.Sekadau Hulu jumlah siswa 3.020, putus sekolah 5 siswa, persentase 0,17
3. Kec. Nanga Taman jumlah siswa 3.012, putus sekolah 12 siswa, persentase 0,40%.
4. Kec. Nanga Mahap jumlah siswa 3.170, putus sekolah 8 siswa, persentase 0,25%
5. Kec. Belitang Hilir jumlah siswa 2.830, putus sekolah 10 siswa, persentase 0,35%
6. Kec.Belitang jumlah siswa 1.519, putus sekolah 10, persentase 0,66%
7. Kec. Belitang Hulu jumlah siswa 2.403, putus sekolah 6, persentase 0,25%.
II. Sekolah Menengah Pertama (SMP ):
1.Kec.Sekadau Hilir jumlah siswa 3.118, putus sekolah 47 siswa, persentase 1,51%
2. Kec.Sekadau Hulu jumlah siswa 1.209, putus sekolah 31, persentase 2,58%.
3. Kec.Nanga Taman jumlah siswa 1.318, putus sekolah 27 siswa, petsentase 2,05%.
4. Kec.Nanga Mahap jumlah siswa 1.166, putus sekolah 35 siswa, persentase 3,00%
5. Kec.Belitang Hilir jumlah siswa 964, putus sekolah 1, persentase 0,10%
6. Kec.Belitang jumlah siswa 768, putus sekolah 20, persentase 2,60%
7. Kec.Belitang Hulu jumlah siswa 867, putus sekolah 19, persentase 2,19%.
Anak putus sekolah disebut Paulus Ugang dikarenakan tidak melanjutkan sekolah saat berjalannya tahun pelajaran 2022/2023. Seperti anak saat masih kelas 1 SD tidak melanjut ke kelas berikutnya.
Adanya ratusan siswa putus sekolah langkah dari Dinas Pendidikan sudah melakukan dan mengunjungi sekolah - sekolah baik SD maupun SMP di 7 kecamatan. Hal ini menurut Paulus Ugang sebagai langkah awal dengan menghimpun keterangan sebanyak mungkin untuk mengetahui penyebab anak itu putus sekolah.
"Sebagian sudah didata nantinya akan kita sampaikan setelah senua rampung, mengingat jumlah sekolah baik SD maupun SMP tersebar di kecamatan" terang Paulus Ugang.(jr)